Buaya Putih |
Nama Padas ini diambil dari bahasa jawa yaitu Padas yang berarti batu Cadas sedangkan bajul artinya Buaya. Menurut warga yang tinggal di daerah tersebut, Padas bajul tempat yang sangat angker dan dipercaya banyak makhluk halus yang menjadi penunggu di daerah tersebut.
Asal usul Padas Bajul sendiri sampai sekarang masih simpang siur. Karena banyak versi penjelasan dari padas bajul itu sendiri.Ada yang mengatakan itu adalah hasil perkelahian antara siluman penguasa sungai Bondoyudo (Lumajang), yaitu seekor buaya yang besar dengan ular raksasa penunggu sungai Jatiroto (Jember).
Banyak kabar yang menyebutkan, kalau setiap tahun tempat ini selalu memakan korban. Menurut warga setempat korban yang menjadi tumbal tersebut akan dimakan oleh buaya putih penunggu sungai keting yang katanya sering menampakan diri di hari-hari tententu.
Menurut keterangan warga setempat, siluman buaya tersebut selalu mencari mangsa dengan cara menjelma menjadi kakek-kakek tua dan berpura-pura sebagai petunjuk jalan ke orang yang berwisata di daerah tersebut.
Jalan yang ditunjukan tentunya bukan jalan yang sebenarnya karena arahnya yang langsung menuju ke sungai, dan ketika korbanya sudah berada di sekitar sungai, kakek-kakek tadi berubah menjadi buaya dan memangsa korbanya.
Anehnya, jika diadakan suatu perlombaan memancing di sungai Bondoyudo tersebut, tidak akan ada satu orang pun yang menjadi pemenang atau mendapatkan ikan apabila persertanya bukan orang Keting asli.
Di sekitar batu yang berbentuk buaya putih tersebut terdapat banyak ikan-ikan kecil yang juga sering di jumpai di sekitar pinggiran sungai Bondoyudo.
0 Response to "Misteri Batu Jelmaan Siluman Buaya Penunggu Sungai Keting"
Post a Comment